INFORMASI :

SELAMAT DATANG DI WEBSITE DESA WAJASARI ADIMULYO KEBUMEN

SEMANGAT REMBUG STUNTING TAHUN 2024

SEMANGAT REMBUG STUNTING TAHUN 2024

Mengingat agenda kegiatan desa yang sudah di tuangkan di APBDes serta di Rencana Anggaran Biaya untuk kegiatan Rembug Stunting sudah di laksanakan di Balai Desa Wajasari Kecamatan Adimulyo Kabupaten Kebumen pada tanggal 01 Juli 2024 telah diadakan Rapat Rembug Stunting yang dihadiri oleh TIM monitoring Kecamatan Adimulyo  dan Puskesmas Adimulyo, Danramil Adimulyo, Pendamping Desa serta tamu undangan dari  unsur BPD,PKK RT,RW dan Lembaga Desa lainnya.Acara di mulai dengan bacaan basmalah bersama di lanjut sambutan rapat tersebut Kepala Desa menyampaikan bahwa lingkungan Desa Wajasari termasuk lingkungan bersih baik dari kebersihan limbah rumah tangga ataupun MCK ( Mandi Cuci Kakus ) dan anggaran untuk stunting sudah di anggarkan di RAB baik dari PMT,maupun sanitasi lingkungan.

Berdasarkan profil Desa Wajasari yang jumlah penduduknya 1.286 jiwa yang terdiri dari laki-laki 652 jiwa dan perempuan 634 jiwa serta jumlah 454 Kepala Keluarga .Masalah stunting masih menjadi episode lalu kesehatan balita di Desa Wajasari karena angka stunting di wilayah ini masih 5 anak . Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis terutama pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Anak dengan stunting biasanya ditandai dengan tinggi badan yang sangat pendek hingga melampaui defisit 2 SD (-2SD) di bawah median panjang atau tinggi badan berdasarkan umur (1). Dampak dari stunting tidak hanya pada tinggi badan yang kurang namun juga perkembangan intelektual, kognitif, motorik yang buruk dan bahkan mengurangi produktivitas sehingga menyebabkan kerugian ekonomi di masa depan. Maka dari itu, pencegahan terutama pada 1000 HPK sangat diperlukan, yakni mulai dari bayi dalam kandungan hingga usia 23 bulan.

  1. Periode Kehamilan

Pemeriksaan kehamilan rutin atau antenatal care (ANC) merupakan salah satu usaha pencegahan stunting selama masa kehamilan. Selama hamil ibu disarankan untuk periksa minimal 6 kali. 1 kali pada trimester pertama, 2 kali pada trimester kedua, dan 3 kali pada trimester ketiga. Paling sedikit 2 kali pemeriksaan oleh dokter atau dokter spesialis kebidanan dan kandungan pada trimester pertama dan ketiga dengan memakai USG. Pemeriksaan ini dilakukan untuk memantau kesehatan ibu dan janin salah satunya melalui penimbangan berat badan ibu dan pengukuran lingkar lengan atas  (LiLA) secara berkala. Hal ini dilakukan untuk mengetahui pemenuhan gizi ibu hamil dan janin. Pada ibu yang masuk kategori kekurangan energi kronis (KEK) pemberian PMT atau makanan tambahan untuk mengejar kenaikan berat badan selama kehamilan harus dilakukan.

Selain melakukan pemeriksaan rutin, selama kehamilan ibu perlu rutin minum tablet tambah darah (TTD) minimal 90 tablet selama kehamilan, mengkonsumsi beragam jenis bahan makanan seperti makanan pokok, protein hewani, kacang-kacangan, buah dan sayur, minum air 8-12 gelas/hari (2-3 liter)/hari, serta menambahkan 1 porsi makanan utama atau makanan selingan dari sebelumnya.

  1. Periode Menyusui (Bayi 0-6 Bulan)

Pada periode ini, pencegahan stunting dilakukan dengan cara mendorong ibu pasca melahirkan untuk melakukan inisiasi menyusu dini (IMD) terutama memberikan kolostrum dan pemberian ASI eksklusif selama enam bulan pertama. Selain itu, juga diberikan promosi mengenai pemberian ASI Eksklusif selama 6 bulan disertai pemantauan tumbuh kembang rutin minimal 1 bulan sekali di posyandu atau puskesmas. 

Sebagai upaya pencegahan penyakit, dianjurkan pula untuk pemberian imunisasi dasar lengkap pada bayi. Untuk ibu, pada 1-2 hari pasca bersalin akan diberikan  suplementasi kapsul vitamin A.

  1. BADUTA (Bawah Dua Tahun) 6-23 Bulan

Intervensi gizi dilakukan dengan mendorong ibu untuk tetap memberikan ASI hingga anak berusia 23 bulan. Selain itu, usaha pencegahan lainnya yakni mendorong pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) setelah anak berusia lebih dari 6 bulan. Intervensi juga pelengkap lainnya dilakukan dengan menyediakan obat cacing, pemberian suplementasi zinc, menyediakan fortifikasi zat besi pada makanan, imunisasi dasar dan lanjutan, pemberian suplementasi vitamin A (kapsul biru/merah) dan melakukan perlindungan pada penyakit seperti malaria dan diare.

Bagikan :

Tambahkan Komentar Ke Twitter